Sabtu, 26 November 2011

TERNYATA AKU BELUM HEBAT

Ini adalah suatu kejadian yang akan selalu aku kenang dan aku ambil pembelajarannya, Suatu hari pada saat perkuliahan, seorang temanku bernama Surti Sirait, di tugaskan oleh dosenku Prof. Rohiat untuk menjadi guru model. Kami dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok supervisi, dan kelompok siswa. Semua materi telah disiapkannya di laptop dan akan ditayangkannya di depan kelas, kegiatan awal begitu lancar  dan begitu menarik, pada saat dia ingin menayangkan materinya tentang barang-barang perlengkapan kantor, tiba-tiba filenya tidak bisa dibuka..kegiatan terhenti selama 20 menit, seorang teman membantu sehingga file bisa dibuka, diapun segera menerangkan materi tetapi tidak sesempurna kegiatan awal, setelah dia menutup dan menyimpulkan materi, dosen kami menyuruh tim supervisi untuk menanggapi, banyak sekali kritikan-kritikan yang didapat oleh temanku Surti, terakhir dosen kamipun memberikan waktu untuk Surti memberikan komentar atas kritikan tim supervisi, begitu tersentuhnya hatiku ketika kak surti berkata" TERNYATA SAYA BELUM HEBAT", "SAYA KIRA SAYA ADALAH ORANG YANG HEBAT." diapun menerima kritikan dan mengatakan dia akan berusaha dari kesalahan yang telah dibuatnya hari ini, untuk perbaikkan di masa yang akan datang. Serentak kami memberikan dia A plus...dan saya segera menyalaminya, saya kagum dengan kerendahanhatinya.
Kisah ini sangat perlu kita teladani, terkadang kita merasa bahwa diri kita adalah paling hebat, karena kepintaran kita, jabatan, kekayaan, dan banyak lagi yang lain, padahal banyak yang lebih baik lagi dari kita. Ketika kita sombong dan merasa paling hebat mata kita akan tertutup dengan hal yang ada disekeliling kita. Seperti halnya  Surti dia tidak menyangka akan terjadi seperti kisah diatas, karena dia sudah merasa siap, membuat materi yang menarik dan menguasai materi, kenyataan yang dia dapat, kesiapannya itu dihancurkan oleh virus komputer yang tidak dia prediksikan sebelumnya....
Kesimpulannya : Orang yang Hebat adalah orang yang tidak pernah puas dengan hasil kerjanya pada hari itu dan ketika bersalah dengan kerendahan hati dia mau mengatakan bahwa dia memang salah dan akan menjadikan kesalahan itu sebagai panduan menuju kesuksesan.